Kamis, 16 April 2015

Problematika, Spiritual Jawa Dan Kedigdayaannya (solusi)

Sudah tidak menjadi sesuatu yang rahasia lagi, dimana ilmu Kejawen (segala apappun yang berkaitan dengan Jawa)  sangat terkenal sebagai ilmu tua dan terbukti kedigadayaannya. Bahkan orang luar negeri banyak yang mempelajari ilmu Jawa.



Pernahkah Anda mendengar ilmu rawarontek, rengkah gunung, saipi angin dan beberapa ilmu kanuragan kuno yang terkenal sampai sekarang? Mungkin ilmu tersebut hampir punah dan hanya orang-orang tertentu yang masih menguasai ilmu tersebut, dan pasti yang menguasai ilmu-ilmu kedigadayaan sakti hanyalah orang yang mempunyai tingkat spiritual tinggi.

Untuk menguasai ilmu kedigdayaan sakti sangat di perlukan yang namanya laku batin, seperti puasa biasa, puasa mutih, bertapa dan sebagainya. Karena dengan hal ini  akan menjadikan hati dan pikiran bersih, setelah bersih akan menjadikan daya konsentrasi tinggi sehingga terciptalah tingkat spiritual tinggi.

Dengan daya spiritual tinggi dan di imbangi dengan membaca mantra jawa maka akan terciptalah kedigadayaan itu. Tergantung kedigdayaan apa yang di pelajari sesuai keilmuan yang di tuju.

  • Problematika gagalnya lelaku keilmuan kanuragan.
Banyak yang beranggapan demikian : "Seseorang akan gila jika dirinya tidak mampu menampung kanuragan itu". Inilah yang menjadi kepercayaan hampir sebagian besar orang berkaitan dengan ilmu kanuragan. Jadi manusia itu seakan-akan ada takarannya tersendiri terkait kapasitas keilmuan. Benarkah demikian?

Segala sesuatu jika tidak di telaah secara dalam dengan ilmu pengetahuan akan menimbulkan salah pengertian, yang mana segala sesuatu di anggep benar menurut pikiran orang awam tanpa di dasari dengan ilmu pengetahuan. Di sinilah letak kesalahan orang, karena apa pun butuh pendekatan ilmu pengetahuan, biar akal bisa menerima.

Begini, Sebenarnya bukan permasalahan otak tidak bisa menerima kapasitan ilmu, karena secara logika ilmu tidak tampak atau tidak ada massa (beban) jadi kemungkinan besar sangat tidak mungkin. Karena menurut logika yang menjadi beban hanyalah suatu benda yang nampak dan berbobot (massa).

Lalu apa yang menjadikan orang yang mempelajari kedigdayaan bisa gila?

Logikanya begini, biasanya orang yang gila dalam mencari kedigdayaan atau kanuragan adalah mereka-mereka yang gagal melakukan ritual atau lelaku batinnya ada yang gagal. Katakanlah untuk mencapai kedigdayaan tersebut dari gurunya mengharuskan puasa tiga tahun, lha puasanya kurang satu bulan malah batal atau gagal, harus mengulang lagi. Contoh lagi katakanlah untuk mencapai kanuragan harus bertapa tidak makan selama tujuh hari malahan kurang satu hari tidak kuat dan batal, tentunya secara aturan harus mengulang.

Tentunya hal ini menjadikan frustasi bagi pencari ilmu kanuragan, dan setelah frustasi tidak bangkit atau semangat lagi, justru dia terpuruk dalam kegagalan, semakin di pikir, semakin di pikir dalam kegagalan itu menjadikan stres dan akhirnya gila. Inilah logika atas jawaban "kenapa pelaku ilmu kanuragan bisa gila".

Apakah ada solusi praktis mendapatkan ilmu kanuragan?

Ada, walaupun di zaman modern ini seakan-akan ilmu kanuragan itu tidak ada, tetapi jasa layanan spiritual tinggi pun masih ada sampai sekarang. Ini sebagai bukti bahwa Ilmu Kejawen masih terjaga sampai sekarang.

Bahkan saya pernah membaca (dan membuktikan sendiri) layanan keilmuan, ritual dan sarana spiritual yang di tawarkan sungguh ampuh dan terbukti keistimewaannya, maharnya pun snagat terjangkau. Anda tidak perlu ribet melakukan laku batin dan menyiapkan ubo rampe-nya, Anda cukup memaharkan kemudian memakainya.

Lebih jelasnya silakan kunjungi di www.masterspiritual.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar